Polisi Amankan Ayah Pelaku Pembacokan di Aceh Tenggara, Tersangka Utama Masih Buron

LEUSER NEWS

- Redaksi

Senin, 23 Juni 2025 - 03:21 WIB

50735 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Tangkapan Layar dari Facebook

Foto Tangkapan Layar dari Facebook

KUTACANE | Kasus pembacokan yang mengguncang Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, masih menyisakan duka mendalam dan ketegangan di tengah masyarakat. Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Senin siang, 16 Juni 2025, saat seorang pria bernama Ardi Sahputra (21) diduga melakukan pembantaian terhadap satu keluarga. Lima orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, sementara satu orang lainnya selamat namun mengalami luka serius dan saat ini dirawat di RSUD H. Sahuddin Kutacane.

Sepekan setelah peristiwa tersebut, hingga Minggu 22 Juni 2025, pelaku utama masih belum tertangkap. Aparat kepolisian dari Polres Aceh Tenggara yang dibantu tim gabungan terus melakukan upaya pengejaran intensif. Meski pelaku masih dalam pelarian, pihak kepolisian telah mengamankan ayah kandung Ardi Sahputra. Ayah pelaku diketahui tinggal satu pondok bersama anaknya di kawasan perkebunan Kompas, lokasi yang menjadi tempat terjadinya peristiwa berdarah itu. Ia diamankan oleh pihak Polsek Babul Rahmah untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut dan kini tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Penangkapan terhadap ayah pelaku menjadi titik awal dalam upaya mengungkap lebih jauh keberadaan Ardi Sahputra. Namun hingga kini, aparat belum berhasil menemukan jejak pasti pelaku yang diduga melarikan diri ke kawasan hutan atau perbukitan sekitar desa. Medan yang berat serta banyaknya jalur pelarian di wilayah itu menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian.

ADVERTISEMENT

Leuser News - Dari Leuser, Untuk Negeri

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, peristiwa tersebut telah menimbulkan ketakutan yang mendalam di kalangan masyarakat Desa Uning Sigurgur dan sekitarnya. Banyak warga mengaku enggan keluar rumah, bahkan untuk ke ladang atau sawah sekalipun. Aktivitas ekonomi masyarakat pun terganggu karena ketidakpastian situasi keamanan. Ketakutan ini semakin diperparah dengan belum tertangkapnya pelaku, yang dikhawatirkan masih berada di sekitar desa atau kembali melakukan tindakan berbahaya.

Camat Babul Rahmah, Rimandani Pagan SSTP, membenarkan bahwa ayah pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat hingga kini masih diliputi kecemasan. Menurutnya, banyak warga merasa belum aman dan membutuhkan jaminan dari pihak berwenang bahwa pelaku segera tertangkap. Ia berharap aparat keamanan segera menyelesaikan pengejaran dan menenangkan suasana desa.

Pihak kepolisian sendiri terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik. Masyarakat diminta melapor apabila mengetahui informasi apapun yang berkaitan dengan keberadaan pelaku. Polisi juga meminta agar warga tidak bertindak sendiri dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwenang.

Sementara itu, korban selamat dari tragedi tersebut masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kondisi fisiknya membaik, namun trauma yang dialaminya cukup berat. Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum memberikan pendampingan kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta menjamin bahwa proses hukum akan berjalan hingga tuntas.

Tragedi pembacokan ini menjadi peristiwa kelam yang menyentak kesadaran banyak pihak, tentang pentingnya menjaga ketahanan sosial dan kewaspadaan terhadap potensi konflik di masyarakat. Warga Aceh Tenggara berharap agar peristiwa serupa tidak terulang dan pelaku segera ditangkap serta diadili sesuai hukum yang berlaku.

Upaya pengejaran masih terus berlangsung hingga malam. Tim khusus yang dibentuk oleh Polres Aceh Tenggara menyisir lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat persembunyian. Kepolisian juga memperluas koordinasi dengan aparat desa dan masyarakat sekitar untuk menutup celah pelarian pelaku. Sementara itu, suasana desa masih diselimuti suasana berkabung dan trauma. Warga menantikan keadilan ditegakkan, dan kehidupan mereka kembali berjalan normal seperti sedia kala. (*)

Berita Terkait

Kapolres Aceh Tenggara Lantik Empat Pejabat Baru, Dorong Inovasi dan Pemetaan Tantangan Wilayah
APH Didesak Panggil Kepala Desa Bahagia, Dugaan Gratifikasi dan Penggelapan Dana Menguat Usai Kegiatan Tak Sesuai Laporan
Warga Protes Kepemimpinan Pj. Pengulu: Dana Desa Diduga Tak Sesuai Realisasi
Food Stall Catches Fire in Pulonas Village, Aceh Tenggara BPBD Responds Quickly
Youth Alliance Protests Delayed Verdict in Child Rape Case, Demands Justice from Kutacane Sharia Court
Agara Police Hold Press Conference on Brutal Murder Case in Uning Sigugur Village: Five Dead, One Injured

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 19:40 WIB

PW GPA DKI : Kebijakan Kakorlantas Patut Di Acungi Jempol Berani dan Berhasil Menghapus “Tot Tot Wuk Wuk” di Jalanan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Publik Apresiasi kepada Panglima TNI di Momen HUT TNI ke-80 Tahun di Monas

Senin, 15 September 2025 - 01:03 WIB

Komisi III DPR Desak Sanksi untuk Kompol DK

Kamis, 11 September 2025 - 14:03 WIB

Budi Arie Tetap Follow Istagram Prabowo, Kami mengajak semua pihak untuk tidak Terjebak Dalam Polarisasi Sempit dan Narasi Yang Memecah Belah

Selasa, 9 September 2025 - 11:57 WIB

PW GPA DKI: Stop Isu Hoaks yang Menuding Prajurit TNI Sebagai Provokator Aksi Unjuk Rasa

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:48 WIB

Merdeka untuk Sehat, Anak Sekolah Kini Punya Hak Sama atas Akses Kesehatan Gratis

Senin, 18 Agustus 2025 - 12:42 WIB

2. PW GPA DKI JAKARTA : Angkat Topi Pada Kakorlantas Polri Turun Langsung Dalam Pengamanan Lalu Lintas Pada HUT RI

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 19:07 WIB

Rutan Kelas I Medan Pamerkan Karya Kreatif Warga Binaan di IPPAFest ke 2 Tahun 2025

Berita Terbaru